Trend menikah muda beberapa tahun belakangan ini ternyata banyak sekali peminatnya. Bukan hanya orang-orang penting atau selebriti saja yang mengikuti trend ini. Hampir sebagian besar orang di berbagai belahan dunia ini ikut mengambil bagian. Memang pada dasarnya menikah adalah salah satu cara sebuah pasangan untuk menghindari dari fitnah dan dosa. Tetapi bisa kalian bayangkan jika pernikahan ini dilakukan oleh anak remaja yang rata-rata usianya sekitar 16-18 tahun?
Beberapa pengamat memang pernikahan di usia 16-18 meningkat secara signifikan, dengan kata lain pernikahan muda sedang banyak diminati. memang tidak ada larangan dari agama jika sudah menyentuh usia di 18 tahun tapi ini dapat berdampak pada kondisi psikologis dari kedua belah pihak.
Biasnaya pernikahan pada usia ini hanya didasari oleh perasaan saling mencintai dan saling ketergantungan satu sama lain tanpa memikirkan kenyataan bahwa kehidupan rumah tangga tidak hanya selesai dengan perasaan saja.
Dibawah ini terdapat empat hal berbahaya akibat menikah muda, diantaranya sebagai berikut:
- Kesulitan Ekonomi
Saat kalian memutuskan untuk menikah diusia ini, pastinya secara tidak langsung kalian akan berhenti sekolah dan mungking pada usia ini kalian baru sampai pada tahap Sekolah Menengah Atas. Jika kalian tidak menyelesakian tahap pendidikan ini, tentunya kalian akan semakin kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Kalian bisa bayangkan bagaimana seseorang tanpa memiliki tingkat pendidikan minimum mencari sebuah pekerjaan? Pastinya sangat sulit. Karena pendidikan menjadi salah satu standar umum penerimaan calon tenaga kerja. Jika seseorang tidak memiliki pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi maka dianggap tidak memiliki keahlian dan keterampilan yang diharapkan oleh pihak perusahaan.
Kesulitan mencari pekerjaan tentunya akan berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan rumah tangga. Alhasil kondisi ini bisa memicu keretakan rumah tangga loh.
- Kehamilan Tidak Normal
Organ reproduksi dan sel telur yang belum siap untuk kehamilan memiliki resiko yang besar untuk janin dan juga keberlangsungan hidup keduanya. Selain itu kehamilan yang tidak normal juga akan menimbulkan resiko mengalami tekanan darah tinggi bahkan kematian pada sang ibu.
Selain itu, karena kondisi hormon yang belum stabil pada rentang usia ini, bisa membuka peluang besar kemungkinan resiko terkena kanker serviks.
Baca juga Prediksi Pertandingan Sepak bola ! ( disini )
- Depresi
Saat kenyataan pahit dalam membangun rumah tangga menyadarkan kalian bahwa pernikahan tidak semudah yang dipikirkan. Beberapa bagian kesenanganmu akan terenggut seperti kehilangan teman, kehilangan masa muda, mendapatkan jaminan finansial dari orang tua dan sebagainya akan berdampak langsung pada kondisi psikis kalian. Kalian akan terus menerus merasa tertekan hingga akhirnya kalian menyesali keputusan ini.
Pada saat kalian merasa menyesal, kalian akan cenderung menyalahkan diri kalian sendiri. Penyesalan yang terjadi dalam jangka waktu lama akan berdampak pada tergerusnya nilai-nilai positif dalam diri. Ini yang menyebabkan seseorang berakhir pada kondisi depresi. Selain depresi akan ada kemungkinan gangguan psikis lainnya seperti gangguan bipolar, panik, cemas dan perasaan tidak aman.
Pada saat kalian merasa menyesal, kalian akan cenderung menyalahkan diri kalian sendiri. Penyesalan yang terjadi dalam jangka waktu lama akan berdampak pada tergerusnya nilai-nilai positif dalam diri. Ini yang menyebabkan seseorang berakhir pada kondisi depresi. Selain depresi akan ada kemungkinan gangguan psikis lainnya seperti gangguan bipolar, panik, cemas dan perasaan tidak aman.
- Perceraian
Berdasarkan berbagai fakta yang tidak menyenangkan lebih banyak terjadi dan juga karena kondisi hormon masih terus mengalami perubahan tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan pada rentang usia remaja ini lebih memilih untuk berpisah. Terlebih pada masa ini, seorang remaja belum memilki tingkat daya berpikir yang matang. Mereka hanya beranggapan bahwa pernikahan hanya sebuah hubungan layaknya berpacaran. Jangan salahkan mereka atas konsep ini. Karena memang pada rentang usia remaja ini, mereka hanya mengetahui sebatas mengenal satu sama lain dan belum mengenal konsep pernikahan secara untuh.
Biasanya perceraian yang terjadi akibat masalah-masalah kecil yang seharusnya bisa ditangain (pada orang dewasa) namun mereka lebih memilih untuk berpisah karena mereka beranggapan bahwa sudah tidak cocok satu sama lain hanya karena berbeda pendapat.
Biasanya perceraian yang terjadi akibat masalah-masalah kecil yang seharusnya bisa ditangain (pada orang dewasa) namun mereka lebih memilih untuk berpisah karena mereka beranggapan bahwa sudah tidak cocok satu sama lain hanya karena berbeda pendapat.





0 komentar